“Acara ini tentunya dapat menjadi wadah awal untuk lahirkan pengusaha muda dari sebuah karya penelitian yang sederhana,” tutur Tjok Istri Sinta Wati, selaku Ketua Forum Peneliti Remaja Denpasar sekaligus anggota Komunitas Madyapadma ketika memberikan kata sambutan acara Pitching Invensi, Sabtu (10/08).
Tepat pukul 09:00 WITA Pitching Invensi yang berlokasi di UPT Rumah Pintar Jalan Kamboja pun dimulai. Salah satu rangkaian acara Denpasar Book Fair 2019 ini diselenggarakan Komunitas Madyapadma dengan menggait Forum Penelitian Remaja Denpasar serta Badan Ekonomi Kreatif Denpasar untuk turut berkerjasama mempertemukan para invensi kepada para pembisnis untuk memperkenalkan hasil penelitiannya yang berpotensi dikembangkan dalam dunia usaha. Ya, acara Pitching Invensi ini berlangsung dengan dua jenis kegiatan, sesi pertama Pitching Desk yaitu para invensi mempresentasikan hasil penelitiannya di depan para pembisnis dan sesi kedua Table Meeting, para pembisnis yang tertarik akan hasil penelitian invensi dapat menanyakan lebih dalam mengenai penelitian invensi tersebut. “Ya, kita menyelenggarakan Pitching ini supaya hasil karya penelitian anak muda tidak sebatas hanya mendapatkan prestasi saja, namun lebih yaitu masuk kedalam komersial,” ungkap yang akrab disapa Tjok Sinta. Gadis kelahiran Denpasar 2002 ini juga menuturkan bahwa hal tersebut merupakan acara Pitching Invensi perdana di Bali. “ Kegiatan Pitching hari ini itu suatu hal yang baru di Bali, karena biasanya kan kalau ada suatu invensi itu hanya ditemukan melalui lomba terlebih dahulu, namun kini kita hadirkan dengan pertemuan intim,” jelasnya. Tak tanggung-tanggung acara perdana Pitching Invensi di Bali ini pun dihadiri lebih dari 20 para pembisnis di Kota Denpasar untuk melihat hasil karya 9 tim penelitian anak muda dari Bali beserta hak paten yang dimilikinya, penelitian tersebut antara lain GENIT SPRAY : Penolak Alami dari Ekstrak Bunga Gumitir sebagai Penolak Nyamuk Aedes Aegypti oleh Sintia Arnita Damayanti dkk, Helm dari Biokomposit Kombinasi Limbah Jerami Padi (Oryza sativa) dan Limbah Kulit Jagung (Zea mays) oleh Agnes Perana Swari dkk, Prototype Rompi Anti-Peluru dari Kombinasi Serat Sisal (Agave sisalana) dan Sampah Daun Bambu (Gigantochloa apus) oleh Kadek Dwika Wahyudinata dkk, Kombinasi Ekstrak Daun Pegagan (Centella asiatica), Temulawak (Curcuma zanthorrhiza), dan Tapak Liman (Elephantopus Scaber L.) sebagai Suplemen Peningkat Daya Ingat oleh Kadek Putra Puja Wirawan dkk, Biokeramik dari Limbah Cangkang Kerang Hijau dan Tongkol Jagung oleh A.A.I. Prajna Canricha Pradani dkk, Bioisolator dari kombinasi sampah Duan tanaman Ketapang (Terminalia catappa), Jerami padi (Oryza sativa) dan limbah cangkang telur oleh Ni Made Galuh Cakrawati Dharma Wijaya, Kombinasi Ekstrak Daun Pegagan (Centella asiatica), Temulawak (Curcuma zanthorrhiza), dan Tapak Liman (Elephantopus Scaber L.) sebagai Suplemen Peningkat Daya Ingat oleh Kadek Putra Puja Wirawan dkk, Rompi anti peluru seri 1 dari kombinasi sampah daun tanaman Ketapang (Terminalia catappa) dan Limbah jerami padi (Oryza sativa) oleh Ni Made Galuh Cakrawati Dharma Wijaya dkk, Papan Lantai Ramah Lingkungan Dari Kombinasi Sampah Daun Tanaman Ketapang (Terminalia catappa), Jerami Padi (Oryza sativa) Dan Limbah Cangkang Telur oleh Ni Made Galuh Cakrawati Darma Wijaya, dan Micoboard (Papan Semi-biokomposit dari Limbah Plastik dan Limbah Tongkol Jagung (Zea mays)) oleh I Gusti Agung Ayu Desinta Linggarcani dkk. Tentunya dengan adanya acara Pitching Invensi ini membawa harapan besar terhadap karya penelitian anak muda di Bali ini bagi I Putu Yuliartha, SS, selaku Ketua Harian Badan Ekonomi Kreatif Denpasar. “Adanya Pitching Invensi ini menjadi jembatan penghubung antara si invensi dengan si pembisnis itu, jadi sangat diharapkan sekali nantinya ada kerjasama lebih lanjut kedalam dunia bisnis,” harapnya kala memberikan sambutan Pitching Invensi. (sad)
Comments